ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

Jumat, 08 Juni 2012

Rahasia Bersin

Bersin adalah satu perkara yang penting dalam kehidupan manusia, akan tetapi manusia tidak mengetahui bahwa bersin adalah sebuah “kematian kecil”. Manusia, tatkala sedang bersin dia mati sementara hingga kemudian kembali untuk kehidupannya yang baru.

Ketika bersin, segala organ pada tubuh, baik pernafasan, pencernaan, dan saluran air kencing berhenti. Demikian juga jantung berhenti berdenyut tatkala kita sedang bersin. Bersin adalah cara pertahanan diri yang genius dan penting untuk menghilangkan segala problematika saluran pernafasan, baik dari segala macam kotoran, atau dari segala macam benda asing yang masuk melalui lubang hidung. Dengan demikian, bersin merupakan penjaga yang terpercaya, yang dapat mencegah benda asing masuk dalam saluran udara di bawah tulang hidung.

Ketika benda asing menyentuh bulu-bulu hidung, baik serangga yang membahayakan atau yang lainnya, maka bulu-bulu tersebut akan memberi peringatan (sinyal) dengan kecepatan yang sangat menakjubkan, yaitu dengan memerintahkan untuk membuat penghalang dengan sebuah penarikan nafas, kemudian diikuti pengeluaran nafas yang keras—yang kita sebut dengan bersin—melewati hidung untuk mengeluarkan bahaya yang masuk. Demikian juga sekaligus mencegahnya meneruskan jalan melewati saluran pernafasan menuju paru-paru.

Sesungguhnya kecepatan bersin kurang lebih mencapai 100 km/jam. Dan, jika anda bersin dengan sangat keras, mungkin sekali anda dapat memecahkan satu dari tulang-tulang rusuk anda. Jika anda mencoba menghentikannya untuk tidak keluar, maka dia akan menyebabkan keluarnya darah di dalam leher atau kepala hingga menyebabkan kematian. Apabila anda membiarkan kedua mata anda terbuka ketika bersin, bisa-bisa mata anda akan keluar dari rongganya. Semenit atau kurang dari semenit setelahnya, anda akan merasa biasa—jika Alloh berkehendak--, seakan tidak terjadi sesuatupun.

Para dokter klasik menganggap bersin sebagai sebuah cahaya kehidupan. Mereka mempunyai sebuah ukuran derajat kesehatan, bahwa manusia tatkala tertimpa suatu penyakit yang bahaya maka dia tidak mempunyai kemampuan untuk bersin. Dan mereka menganggap bersinnya seseorang yang sakit adalah sebuah kabar gembira kebaikan yang akan terjadi padanya, dan sebuah harapan baik berupa jauhnya dia dari bahaya.

Rasullulloh shallahualaihiwasalam telah menyebutkan kepada kita tentang pentingnya bersin bagi tubuh kita, dengan membaca alhamdulilah dan menyuruh orang yang mendengar bersin untuk ber-thasymith (membaca yarhamukallah yang artinya: semoga Alloh memberikan rahmat kepada anda). Lafadz-lafadz ini mewahyukan, bahwa di sana ada bahaya yang datang, kemudian datanglah bersin untuk mengusir-dengan izin Alloh- musuh pengganggu dan memenangkannya hingga akhirnya sang empunya selamat, sehat wal afiat. Demikianlah Rasulloh shalallahualaihiwasalam mengajari bagaimana kita ber-tashmith terhadap orang yang bersin atau yang berarti mendoakannya dengan ucapan yarhamukallah.

Yang dimaksud di sini adalah bersin yang biasa saja. Adapun bersin sakit yang terjadi karena pilek atau selesma misalnya, maka orang yang tertimpa, tiap kali bersin membaca alhamdulilah. Akan tetapi bagi yang mendengar hendaknya ber-tasymith pada yang pertama dan kedua saja. Dan setelah ini mendoakan baginya kesehatan dengan ucapan ‘afakallah (yang bermakna semoga Alloh menyehatkanmu). Oleh karena itu kalimat Alhamdulilah adalah sebuah ungkapan terima kasih kepada Alloh subhanahuwata’ala atas keberhasilan ini. Subhanallah…

Sumber: Qiblati vol.01/no.08-2006