ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

Jumat, 01 Juni 2018

Fakta Ular

Ular adalah hewan yang tak asing lagi bagi manusia terutama para petani/ pekebun. Ular merupakan vertebrata (bertulang belakang) dan termasuk dalam Kelas Reptilia. Secara umum ular ialah reptil / hewan melata yang mampu hidup dalam berbagai habitat dengan memiliki tiga karakteristik dasar, yaitu; (a) berkembang biak dengan bertelur, (b) memiliki kulit kering dan (c) melakukan pernapasan dada.

Ular dikelompokkan dalam Orde Squamata atau tubuh/kulit tertutup oleh sisik- sisik epidermal dan terdapat sekitar 3000 spesies ular yang teridentifikasi sejauh ini. Seperti hewan yang lain ular juga memiliki jenis kelamin. Ular jantan diketahui memiliki organ kelamin berpasangan. Binatang ini termasuk karnivora dan makan terutama serangga dan binatang kecil.

Selain itu ular juga memiliki organ jacobson yaitu Indera penciuman/ pembau seperti reptil pada umumnya, dengan bentuk berupa lubang-lubang kecil yang mengandung sel-sel pembau dan juga sensor panas (thermosensorik). Hal ini difungsikan untuk mengimbangi penglihatan ular yang kurang baik. Pada kebanyakan reptil (ular dan kadal) indera pembau terletak pada langit-langit rongga mulut atau tonjolan kecil di rongga hidungnya. Ular dapat dibedakan menjadi dua kelompok, tergantung pada dimiliki tidaknya bisa, yaitu ular berbisa dan tak berbisa.

Apa itu Ular Berbisa?

Ular berbisa adalah ular yang mampu memproduksi bisa. Contoh ular berbisa diantaranya adalah kobra, viper, dan spesies terkait. Sebagian ular memiliki bisa sangat kuat sedang yang lain pada derajat lebih rendah. Kelenjar bisa ular sebenarnya adalah kelenjar ludah yang dimodifikasi. Biasanya memiliki gigi beralur yang terletak di belakang rahang atas, panjang (taring) dan mempunyai saluran didalamnya.

Ular berbisa menyuntikkan racun melalui taring. Oleh karena itu, kehadiran taring merupakan karakteristik khas ular berbisa. Kebanyakan ular yang lebih ‘canggih’ termasuk viper dan elapid memiliki rongga tabung di dalam taring mereka untuk menyuntikkan bisa secara lebih efektif. Jumlah dan jenis bisa yang dikeluarkan biasanya disesuaikan dengan ukuran mangsa dan terutama digunakan untuk melumpuhkannya.

Pembelaan diri adalah fungsi sekunder bisa. Bisa adalah protein dan dapat bersifat neurotoksik, hemotoksik, atau sitotoksik. Kebanyakan ular berbisa memiliki kepala berbentuk segitiga dan pupil mata elips. Contoh salah satu ular berbisa (poisonous) adalah ular kobra, berikut taksonomi/ klasifikasi dari ular kobra.

klasifikasi ular kobra

Kingdom : animalia

Phylum : chordata

Class : Reptilia

Family : Elipidae

Ordo : Squamata

Genus : Naja

Species : Naja haje

Apa itu Ular Tak Berbisa?

Ular tak berbisa yaitu ular yang tidak mampu menghasilkan bisa dikenal sebagai ular tak berbisa. Sebagian besar ular masuk dalam kategori ini. Beberapa contoh ular tak berbisa diantaranya phyton, boa, anaconda, dll.

Namun, gigitan ular tak berbisa berukuran besar bisa sangat menyakitkan yang mungkin berakibat fatal karena rahang mereka yang kuat. Ular tak berbisa dapat dengan mudah diidentifikasi oleh ketidakhadiran taring, kepala bulat, dan adanya sisik anal dalam dua baris. Karena ular ini tidak memiliki bisa, mereka menggunakan metode lain seperti melilit mangsa untuk melumpuhkannya.

Salah satu ular tak berbisa yang cukup familiar adalah Ular phiton. Ular ini hidup di hutan-hutan tropis yang lembab. Ular ini bergantung pada ketersediaan air, sehingga kerap ditemui tidak jauh dari badan air seperti sungai, kolam dan rawa. Makanan utamanya adalah mamalia kecil, burung dan reptilia lain seperti biawak. Ular yang kecil memangsa kodok, kadal dan ikan. Ular-ular berukuran besar dilaporkan memangsa anjing, monyet, babi hutan, rusa, bahkan manusia yang ‘tersesat’ ke tempatnya menunggu mangsa. Ular ini lebih senang menunggu daripada aktif berburu, barangkali karena ukuran tubuhnya yang besar menghabiskan banyak energi.

Mangsa dilumpuhkan dengan melilitnya kuat-kuat (constricting) hingga mati kehabisan napas. Beberapa tulang di lingkar dada dan panggul mungkin patah karenanya. Kemudian setelah mati mangsa ditelan bulat-bulat mulai dari kepalanya. Setelah makan, terutama setelah menelan mangsa yang besar, ular ini akan berpuasa beberapa hari hingga beberapa bulan hingga ia lapar kembali. Lebih lanjut tentang ular phiton, berikut taksonomi/ klasifikasi dari ular phiton.

Klasifikasi ular phiton (non-poisonous)

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Reptilia

Ordo : Squamata

Subordo : Serpentes

Famili : Pythonidae

Genus : Malayopython

Spesies : Malayopython reticulatus

Ringkasan Perbedaan Ular Berbisa dan Tak Berbisa.

• Ular berbisa memproduksi bisa, ular tak berbisa tidak.

• Ular berbisa memiliki taring untuk menyuntikkan bisa ke mangsa, sedangkan ular tak berbisa tidak memiliki taring.

• Ular berbisa kebanyakan memiliki kepala berbentuk segitiga, sedangkan ular tak berbisa memiliki kepala bulat.

• Ular berbisa memiliki bentuk pupil mata elips sementara ular tak berbisa memiliki pupil bulat.

• Bekas gigitan ular berbisa berbentuk satu atau dua tusukan pada kulit korban, sedangkan gigitan ular tak berbisa berbentuk banyak tusukan akibat deretan gigi pada rahang atas.

• Ular berbisa biasanya memiliki lubang peka panas di kepala, sedangkan ular tak berbisa tidak memilikinya.

• Terdapat satu baris sisik anal pada ular berbisa, sedangkan ular tak berbisa memiliki dua baris sisik anal.

Demikianlah sedikit fakta yang saya ketahui tentang ular, semoga bermanfaat...terima kasih...

Wallahu’alam...